Kamis, 26 Juli 2012

Download Tafsir Ibnu Katsir bahasa Indonesia

Tafsir Ibnu Katsir atau bernama lengkap Ismail bin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i adalah seorang pemikir dan ulama Muslim. Namanya lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir. Ia lahir pada tahun 1301 di BusraSuriah dan wafat pada tahun 1372 di Damaskus, Suriah.

Tafsir Ibnu Katsir merupakan kitab tafsir terbaik nomor 2 setelah Tafsir Ibnu Jarir at-Thobary yang lahir sekitar tahun 224/225H atau sekitar tahun 839-840 di Amul Ibu Kota Tabaristan yang merupakan salah satu provinsi di Persia.

Link untuk mendonwnload Tafsir Ibnu Katsir berikut ini belum lengkap, insyaAllah akan dilengkapi suatu saat nanti. Cara mendownloadnya: ketika link tersebut terbuka, klik 'File' dan sorot ke bagian paling bawah yang bertuliskan "unduh".

klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 3  (13,1 MB) berisi surat al-Baqarah ayat 253 s.d Ali Imron ayat 91
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 4  (15,3 MB) berisi surat Ali-Imron ayat 92 s.d An-Nisa ayat 23
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 5  (16,3 MB) berisi surat An-Nisa ayat 24 s.d An-Nisa ayat 147
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 6  (22,8 MB) berisi surat An-Nisa ayat 148 s.d al-Maidah ayat 82
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 7  (18,1 MB) berisi surat al-Maidah ayat 83 s.d al-An'am ayat 110
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 8  (15,3 MB) berisi surat al-An'am ayat 111 s.d al-A'raf ayat 87
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 9  (17,4 MB)
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 10  (5,3 MB)
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 11  (10,2 MB) bagian 1
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 11  (4,82 MB) bagian 2
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 12  (5,34 MB) bagian 1
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 12  (5,02 MB) bagian 2
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 13  (4,7 MB)
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 14  (4,16 MB)
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 15  (7,74 MB)
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 16  (25 MB)
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 17  (3,91 MB) bagian 1
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 17  (4,03 MB) bagian 2
klik Tafsir Ibnu Katsir Juz 18  (2,01 MB)

Rabu, 25 Juli 2012

Arab Saudi dan Julukan Wahabi

Oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani 

Penanya : Seseorang bertanya, ” kami sering mendengar tentang wahabiyah/wahabi dan kami mendengar pula bahwa para pengikut wahabiyah membenci shalawat atas Nabi Shollalallaahu ‘alaihi wasallam dan tidak mau menziarahi makan Rosulullaah. Lalu sebagian syeikh mengatakan sesungguhnya Nabi Shollallaahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan keadaan mereka ini saat beliau bersabda, “najed adalah tanduk Syeitan.” Bagaimanakah jawaban anda mengenai hal ini?

Syaikh Al-Albanie : Pada hakikatnya pertanyaan ini, sangat disayangkan, sangat mengakar dan mempengaruhi kaum muslimin. Adapun iklim yang telah menunjang tumbuhnya opini seperti ini dahulu adalah faktor politik, namun masa bagi faktor tsb telah lama berlalu dan berakhir. Sebab, ia hanyalah manufer politik yang sengaja dilancarkan oleh daulah Attaturk (kerajaan Turki) tanpa landasan sama sekali, tapi sekedar mengalihkan perhatian.

Kamis, 19 Juli 2012

Nama Ahli Tafsir dari Kalangan Sahabat

Oleh: Abu Abdillah (Mohd Riduan bin Khairi)

Autoriti dan Keutamaan Tafsir Sahabat Nabi Muhammad

Imam Asy-Syafi’i berkata,
Mereka (para sahabat) mengatasi kita dalam ilmu, ijtihad, wara’, kecerdikan dan dalam hal-hal yang memerlukan ilmu pengetahuan dan pengambilan hukum”.
Al-Zarkasyi pula dalam kitabya al-Burhan fi Ulumil Qur’an,
Penafsiran sahabat perlu diberi perhatian, sekiranya tafsiran dibuat dari sudut bahasa maka mereka adalah ahli bahasa. Dan sekiranya tafsiran berkaitan dengan sebab-sebab kenapa sesuatu ayat itu diturunkan, maka ia tidak boleh dipertikaikan lagi”.
Al-Hafidz Imam Ibnu Kathir juga menyebutkan tentang keutamaan tafsir para sahabat di,
Metode penafsiran yang paling benar, yaitu penafsiran al-Qur’an dengan al-Qur’an. Jika anda tidak dapat menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an, maka hendaklah anda menafsirkannya dengan hadith. Dan jika tidak menemukan penafsirannya di dalam al-Qur’an dan hadith, maka hendaklah merujuk pada pendapat para sahabat, karena mereka lebih mengetahui berdasarkan konteks dan kondisi yang hanya merekalah menyaksikan nya, selain itu mereka iuga memiliki pemahaman yang sempurna, pengetahuan yang benar, dan amal shalih. Namun jika tidak ditemukan juga, maka kebanyakan para imam merujuk kepada pendapat para Tabi’in dan Ulama’ sesudahnya.”