Rabu, 22 April 2009

"Kartini" Rekayasa Sejarah?

Adian Husaini
Ada yang menarik pada Jurnal Islamia (INSISTS-Republika) edisi 9 April 2009 lalu. Dari empat halaman jurnal berbentuk koran yang membahas tema utama tentang Kesetaraan Gender, ada tulisan sejarawan Persis Tiar Anwar Bahtiar tentang Kartini. Judulnya: “Mengapa Harus Kartini?”

Mengapa harus Kartini yang dijadikan sebagai simbol kemajuan wanita Indonesia. Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar menunjuk dua sosok wanita yang hebat dalam sejarah Indonesia. Pertama, Sultanah Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Anehnya, tulis Harsja, dua wanita itu tidak masuk dalam buku Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1978), terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tentu saja Kartini masuk dalam buku tersebut.
swaramuslim.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar