Selasa, 24 Maret 2009

Resesi ekonomi, AS terjun bebas

15 atau 10 tahun, bahkan 1 tahun yang lalu, AS begitu perkasa dan adidaya. Mereka menguasai dunia, bukan saja menyebut dirinya sendiri sebagai polisi dunia, tapi juga AS mengatur semua alur lalu-lintas perekonomian dunia. Tak ada negara di dunia ini yang tak kagum (atau lebih tepatnya, tak takut kepada AS). Superioritas AS begitu mendominasi, dengan kendali atas PBB sebagai perisai dan senjatanya. Negara-negara Barat lainnya, karena kebijakan AS menguntungkan mereka, tidak banyak campur tangan. Maka jadilah AS semena-mena kepada siapapun, terutama kepada negara-negara Islam. Lihat saja, invasi AS ke Iraq dan Afghanistan. Dari segala sudut alasan, tak ada yang bisa dibenarkan dalam tindakan AS itu.

Tapi sekarang, siapa menyangka AS limbung. Bisa dibilang, AS menjadi pelopor resesi ekonomi dunia yang paling parah. Kredit perumahan yang macet, menjadi salah satu penyebab terbesarnya. Kemudian, bank-bank yang gulung tikar, dan booming kartu kredit berurutan menghantam AS. Semuanya pada satu titik, bahwa sistem ribawi memang hanya merugikan umat manusia secara keseluruhan. Sampai kapan AS terjun bebas? Ada yang menyebutkan sampai 2011, dan atau 2012. Kenyataannya, tak pernah ada yang pasti akan hal ini. Sementara rakyat AS semakin tenggelam pada kondisi ekonomi yang terburuk sejak The Great Depression pada tahun 1933.

Seorang warga AS menghangatkan dirinya dari serbuan pagi yang dingin dengan menggunakan bendera AS. Sebagian penduduk AS telah membuat kota tenda di negara-negara bagian AS. Ini adalah kota tenda di Sacramento, Kalifornia.

Mobil Dodge SUV berjajar di Terminal Laut Atlantik, Maryland. Lebih dari 57.000 mobil terparkir begitu saja di sana dan tersia-sia. Untuk parkirnya saja, negara bagian Maryland harus membayar $5,26 juta dalam sebulan.

Ribuan orang mengantre di New York. Jumlah mereka mencapai 1.400 orang dan tengah menunggu keputusan akan rumah mereka yang akan disita.

Boks tempat penyimpanan surat kabar di San Fransisco banyak ditarik dari peredaran karena media cetak AS pun mengalami kebangkrutan yang ganas.

Salah satu kantor yang kosong di AS. Tak ada lagi kerja dan karyawan di sana.

Rumput ilalang liar tumbuh di pekarangan dan halaman perumahan yang tak selesai pembangunannya di Arizona.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, jumlah keluarga AS yang menerima food stamp (kupon makanan) mencapai 31,5 juta atau sekitar 19,3% dari jumlah keseluruhan penduduk AS. Ini adalah angka tertinggi sejak tahun 1962.

eramuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar